Mengenal Jenis Muatan Kapal
Dalam dunia ekspor-impor, memahami jenis muatan kapal adalah kunci utama. Muatan ini bisa sangat beragam, mulai dari barang-barang umum hingga muatan khusus yang memerlukan penanganan khusus untuk jaringan logistik. Mari kita telaah lebih dalam!
Daftar Isi
a. Ditinjau Dari Jenis Muatan Dan Kuantitas Per-unit Pengapalan
1. General Cargo
Ini adalah jenis muatan yang paling umum, terdiri dari berbagai macam barang yang dikemas dan dikirim dalam jumlah kecil (per colly).
2. Bulk Cargo
Berbeda dengan general cargo, muatan ini terdiri dari satu jenis barang dalam jumlah besar dan tidak dikemas, seperti biji-bijian atau batu bara.
3. Homogeneous Cargo
Muatan ini juga terdiri dari satu jenis barang dalam jumlah besar, namun sudah dikemas atau dibungkus.
b. Muatan Kapal Dari Perspektif Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi ekspor-impor, muatan kapal tidak hanya dilihat dari jenis dan sifatnya, tetapi juga dari segi nilai dan efisiensi ruang. Oleh karena itu, muncul kategori muatan seperti ‘Deadweight Cargo’ yang mengacu pada muatan dengan volume rendah per ton, dan ‘Measurement Cargo’ yang justru memiliki volume besar per tonnya. Pembagian ini membantu dalam menentukan tarif pengiriman dan memaksimalkan kapasitas kapal, sehingga memberikan keuntungan finansial bagi pemilik kapal dan pihak-pihak terkait, berikut penjelasan detailnya:
1. Deadweight Cargo
Muatan ini memiliki volume kurang dari 40 kaki kubik per ton.
2. Measurement Cargo
Volume muatan ini mencapai 40 kaki kubik atau lebih per ton.
c. Sifat Ilmiah Muatan
Dalam dunia maritim perdagangan ekspor-impor, memahami sifat ilmiah muatan kapal sama pentingnya dengan mengetahui jenis dan ukurannya. Klasifikasi ini membantu dalam menentukan penanganan dan penyimpanan yang tepat. Muatan padat, seperti mesin, kayu, atau produk manufaktur, umumnya memerlukan penanganan yang kokoh dan penyimpanan yang stabil. Muatan cair, termasuk minyak, bahan kimia, atau minuman, membutuhkan tangki khusus untuk mencegah kebocoran dan kontaminasi. Sementara itu, muatan gas, seperti gas alam cair (LNG), memerlukan penanganan dan penyimpanan yang sangat hati-hati karena sifatnya yang mudah terbakar dan bertekanan tinggi. Selain jenis dan ukuran, muatan kapal juga bisa dibedakan berdasarkan sifat ilmiahnya:
1. Muatan Padat
Ini termasuk barang-barang seperti mesin, kayu, atau produk manufaktur lainnya.
2. Muatan Cair
Minyak, bahan kimia, atau minuman adalah contoh muatan cair.
3. Muatan Gas
Gas alam cair (LNG) atau gas lainnya termasuk dalam kategori ini.
d. Ditinjau Dari Segi Custody (Perawatan/Penjagaan) Dan Handling (Penanganan) Terhadap Muatan
Dalam dunia pengiriman barang melalui laut perdagangan ekspor-impor, tidak semua muatan bisa diperlakukan sama. Beberapa muatan memiliki karakteristik khusus yang menuntut perhatian ekstra dalam penanganan dan perawatannya. Muatan berbahaya, seperti bahan peledak atau zat beracun, memerlukan prosedur penanganan yang ketat dan penyimpanan yang aman untuk mencegah kecelakaan.
Muatan pendingin atau beku, seperti produk makanan atau obat-obatan tertentu, harus disimpan dalam suhu yang terkontrol dengan cermat untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Sementara itu, muatan dengan ukuran atau berat yang tidak biasa, seperti pipa panjang atau mesin besar, membutuhkan peralatan dan teknik khusus dalam proses pemuatan dan pembongkarannya. Penanganan dan Perawatan Beberapa muatan memerlukan penanganan dan perawatan khusus:
1. Dangerous Cargo
Muatan berbahaya seperti bahan peledak atau zat beracun memerlukan prosedur penanganan yang ketat.
2. Muatan Pendingin/Beku
Produk makanan atau obat-obatan tertentu harus disimpan dalam suhu dingin atau beku.
3. Muatan Ekstra Panjang/Berat
Muatan seperti pipa atau mesin besar memerlukan peralatan khusus untuk penanganan dan pemuatan, karena memiliki ukuran tertentu seperti:
(1) Long-length cargo (muatan ekstra panjang)
(2) Heavy-lift cargo (muatan ekstra berat)
e. Stowage of Cargo
Stowage bukan sekadar menjejalkan barang ke dalam kapal, melainkan sebuah perencanaan cermat yang melibatkan perhitungan matang dan pemahaman mendalam tentang karakteristik setiap muatan pada perdagangan ekspor-impor.
“Stowage: Seni Menyusun Muatan“
Dalam ‘seni’ ini, menyusun muatan di dalam kapal agar aman, efisien, dan sesuai dengan tujuan pengiriman. setiap inci ruang kapal harus dimanfaatkan sebaik mungkin, memastikan muatan tidak bergeser selama pelayaran, mudah diakses ketika tiba di pelabuhan tujuan, dan yang terpenting, tidak membahayakan stabilitas kapal itu sendiri. Stowage plan yang baik adalah kunci suksesnya pengiriman, mencegah kerusakan barang, mempercepat proses bongkar muat, dan pada akhirnya, menjamin kepuasan pelanggan. Stowage Plan adalah denah lengkap yang menggambarkan distribusi muatan dalam tiga dimensi yaitu vertikal, transversal, dan longitudinal.
Beberapa istilah lainnya yaitu:
- Stowage Factor: Angka ini menunjukkan besarnya ruang (dalam kaki kubik) yang dibutuhkan untuk satu ton muatan. Angka yang menunjukkan besarnya ruangan diukur dalam kaki kubik (cubic feet) yang dibutuhkan oleh satu ton muatan.
- Broken Stowage: Ini adalah ruang kosong yang tidak terpakai karena perbedaan ukuran dan bentuk kemasan barang. Definisi umumnya adalah ruang hilang, yang terjadi karena membuat bermacam-macam barang dengan macam-macam ukuran dan bentuk kemasan di dalam satu ruangan, sehingga dengan demikian tidak mungkin tercapai pemadatan yang compact.
Mewajibkan pemerintah yang bersangkutan memberikan instruksi yang terinci perdagangan ekspor-impor tentang pengepakan dan penyimpanan yang aman bagi barang-barang berbahaya, terutama tindakan pengamanan yang diperlukan terhadap keselamatan muatan yang lain. Pemberian rambu atau lambang (label) pada kelas barang-barang berbahaya yang harus ditempelkan pada masing-masing peti yang berisi muatan berbahaya. Peti kemas dan kendaraan pengangkut juga diberikan lambang/label dan plakat dengan rambu-rambu yang sesuai Ukuran rambu tidak boleh kurang dari 100mm x 100 mm, kecuali petinya lebih kecil dari ukuran tersebut, maka dilakukan penyesuaian. Ukuran rambu pada kendaraan dan peti kemas tidak boleh kurang dari 250mm x 250mm.
Ketentuan ini menegaskan pentingnya transparansi dan kehati-hatian dalam menangani barang berbahaya perdagangan ekspor-impor di laut. Setiap peti atau kemasan yang berisi muatan berbahaya wajib dilengkapi dengan label yang jelas dan informatif, mencantumkan kelas bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan. Tidak hanya itu, kendaraan pengangkut dan peti kemas itu sendiri juga harus diberi tanda yang mudah terlihat, memastikan semua pihak yang terlibat dalam proses pengiriman menyadari potensi bahaya dan dapat mengambil langkah-langkah pengamanan yang tepat. Standarisasi ukuran rambu-rambu ini bertujuan untuk menghindari kesalahan interpretasi dan memastikan visibilitas yang optimal, bahkan dari jarak jauh.
f. Penanganan Ekstra Hati-Hati Barang Berbahaya oleh SOLAS 1960 dan IMDG Code
Pengangkutan barang berbahaya melalui laut diatur ketat oleh SOLAS 1960 dan IMDG Code. Setiap kelas barang berbahaya memiliki label dan plakat khusus untuk identifikasi dan penanganan yang aman pada perdagangan ekspor-impor.
PENGANGKUTAN BARANG-BARANG BERBAHAYA MELALUI LAUT (CHAPTER VII DARI THE INTERNATIONAL CONVENTION FOR SAFETY OF LIFE AT SEA 1960 – SOLAS 1960)
Kelas 1 – bahan peledak
Kelas 2 – gas yang dipadatkan, dicairkan atau dilarutkan dalam tekanan
Kelas 3 – cairan mudah menyala (flammable)
Kelas 4.1 – barang padat mudah menyala
Kelas 4.2 – zat padat terbakar secara spontan
Kelas 4.3 – zat yang mengeluarkan gas mudah menyala bila basah
Kelas 5.1 – zat mudah berkarat (oksidasi)
Kelas 5.2 – peroxide organik
Kelas 6.1 – zat beracun
Kelas 6.2 – zat yang dapat menularkan penyakit
Kelas 7 – zat radio aktif
Kelas 8 – barang-barang karatan
Kelas 9 – aneka zat berbahaya lainnya yang selain yang termasuk kelas-kelas diatas
Kelas-kelas berbahaya pada penggunaan peti kemas (Peraturan International Maritime Dangerous Goods (IMDG))
g. Muatan Cold Storage: Menjaga Kesegaran
Muatan cold storage memegang peran krusial perdagangan ekspor-impor dalam menjaga kualitas dan kesegaran berbagai produk yang sensitif terhadap suhu, terutama selama perjalanan laut yang panjang. Teknologi ini memungkinkan pengangkutan produk-produk seperti makanan beku, hasil laut, buah-buahan, sayuran, bahkan obat-obatan dan vaksin, dalam kondisi optimal. Dengan mengontrol suhu secara presisi, muatan cold storage mencegah pembusukan, kehilangan nutrisi, dan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Ini tidak hanya menjamin keamanan pangan dan kualitas produk, tetapi juga memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang perdagangan internasional bagi berbagai komoditas yang mudah rusak.
1. Frozen Cargo
Disimpan di bawah -6 derajat Celsius – deep frozen
2. Cold Cargo
Disimpan antara -1 hingga 5 derajat Celsius – frozen on surface
3. Chilled Cargo
Disimpan antara 0 hingga 16 derajat Celsius – cold enough to prevent riper
4. Ventilated Cargo
Disimpan pada suhu normal untuk pengangkutan jangka pendek.
h. Merek dan Tanda Pengenal
Sebagai identitas, merek dan tanda pengenal memungkinkan identifikasi cepat dan akurat atas pemilik atau tujuan barang perdagangan ekspor-impor, terutama dalam situasi di mana terdapat banyak kiriman serupa. Lebih dari itu, tanda-tanda seperti “Fragile” atau “This Side Up” memberikan instruksi penanganan yang jelas, melindungi barang dari kerusakan akibat penanganan yang salah. Sementara itu, petunjuk seperti “Keep Dry” atau “Store in a Cool Place” memastikan barang disimpan dalam kondisi yang tepat, menjaga kualitas dan mencegah kerusakan selama transit dan penyimpanan. Secara keseluruhan, merek dan tanda pengenal berperan sebagai ‘bahasa’ universal dalam logistik, memfasilitasi komunikasi yang efektif antara berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasokan, dari produsen hingga konsumen akhir.
Merek dan tanda pengenal harus dibuat sederhana dan berbahan cat yang tidak mudah luntur selama dalam pelayaran. Didalam Resi Mualim maupun Bill of Lading, merek tersebut dicatat sesuai dengan perjanjian yang diberitahukan oleh Shipper kepada Carrier dan menjadi Shipping Mark dalam dokumen-dokumen pengapalannya. Merek bukan hanya sebagai tanda pengenal atau identifikasi tapi juga sebagai “protective dan Cautionary Marking” dan istilah-istilah itu antara lain:
Istilah (Packaging) Kemasan:
- This side up = Bagian ini di atas, tidak boleh terbalik.
- Handle with care = Hati-hati dalam penanganan.
- Use no hooks = Jangan pakai gancu.
- Do not drop = Jangan dijatuhkan/dibanting.
- Open here = Buka dari sisi ini.
- Glass = Terbuat dari kaca.
- Fragile = Barang rapuh, pecah belah.
Protective Marking (merk/tanda perlindungan)
- Keep dry = Jangan kena cairan.
- Keep in cool place = Simpan di tempat yang teduh.
- Stowage in cool place = Pemadatan diruang teduh.
- Lock up stowage = Pemadatan di ruang khusus.
- Special stowage = Pemadatan di ruang istimewa.
- Stow away from boilers and engine room = Padatkan jauh dari tungku uap dan kamar mesin.
- Lift here = Angkat di sini.
- Grab here = Pegang di sini.
- Alto (Atas), up, open.
- Basso (bawah) atau bottom
- Cautioner Markings (tanda perhatian)
I. Gudang (Warehouse)
Gudang berperan penting dalam rantai logistik karena gudang bukan hanya sekadar tempat penyimpanan barang, melainkan simpul vital dalam jaringan logistik yang kompleks. Di sinilah barang-barang dari berbagai sumber dikumpulkan, diorganisir, dan dipersiapkan untuk didistribusikan ke tujuan akhir. Gudang berfungsi sebagai buffer, menjembatani perbedaan antara pasokan dan permintaan, memungkinkan kelancaran arus barang bahkan ketika terjadi fluktuasi pasar. Selain itu, gudang juga menyediakan layanan nilai tambah seperti pengemasan ulang, pelabelan, dan penggabungan pesanan, meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas rantai pasokan secara keseluruhan. Dengan kata lain, gudang adalah jantung logistik, memastikan barang-barang sampai ke tangan konsumen tepat waktu dan dalam kondisi prima.
- Total Floor Area: Luas lantai total gudang.
Untuk menentukan berapa luas Floor Area untuk suatu muatan, maka ditentukan rumus sebagai berikut :
Floor Area = consignment weight x Stowage Factor x 100 + broken stowage
100
- Usable Storage Area
Luas gudang efektif yaitu luas gudang yang dapat dipergunakan untuk menimbun muatan. Luas gudang efektif biasanya sekitar 70% dari kapasitas total floor area, dimana sisanya biasanya dipergunakan untuk berbagai kantor yang dibutuhkan
- Stacking Height
Ketinggian yang dibutuhkan dalam penumpukan muatan di gudang atau di lapangan. Biasanya tinggi penumpukan diberi batas dengan warna garis pada dinding gudang, yaitu
* Garis hijau : batas muatan dapat ditumpuk dengan aman, namun berat muatan per m2 tidak boleh lebih dari 3 ton
*Garis kuning : peringatan bahwa penumpukan maksimal pada garis tersebut, dan tidak boleh dilanjutkan karena dianggap berbahaya
* Garis merah : ini adalah batas berbahaya, selain sebagai batas penumpukan maksimal, biasanya dikarenakan ini adalah area untuk muatan yang berbahaya
- Rumus stacking factor = stowage factor x 100 + broken storage
100
- Merupakan jumlah ruangan dalam M yang diperlukan untuk 1 ton muatan dengan kata lain jumlah volume dibagi dengan jumlah berat. (V/M)
- Broken stowage, adalah ruangan yang tidak bisa dipakai atau ruang hilang/ruang rugi yang disebabkan oleh:
o Bentuk ruangan
o Cara menyusun muatan
o Bentuk muatan
Namun dalam praktek-nya, broken stowage ini merupakan bagian luas efektif yang sengaja disisihkan dengan maksud untuk :
o Celah antar barang
o Celah membedakan merk atau jenis barang
o Celah untuk memudahkan handling
o Celah untuk kepentingan keamanan muatan
Holding Capacity
- Stowage factor membantu menghitung ruang yang dibutuhkan untuk muatan. Broken stowage adalah ruang yang tidak terpakai karena berbagai faktor, termasuk bentuk ruangan, cara penyusunan, dan bentuk muatan itu sendiri.
- Holding Capacity: Kapasitas daya tampung gudang.
Kapasitas Daya tampung gudang atau ruang penumpukan
Rumus holding capacity = usable stowage area x stacking height x 1 m2
stacking factor - Memahami seluk-beluk muatan kapal, mulai dari jenis hingga penanganan, adalah langkah awal yang penting dalam dunia ekspor-impor. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat memastikan kelancaran pengiriman barang Anda dan menghindari masalah yang tidak diinginkan.
Ingat Penanganan muatan yang tepat tidak hanya menjamin keamanan barang Anda, tetapi juga efisiensi dan kepuasan pelanggan.
Semoga artikel ini bermanfaat! Jika ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa masuk ke website milik Kementerian Perdagangan exim.kemendag.go.id.
2 thoughts on “Memahami Muatan Kapal Dari Jenis hingga Penanganan-nya”